Rabu, 20 Mei 2015

review pertemuan ke-3 Psikologi Industri mengenai konsep human capital dan hal-hal yang terlibat di dalamnya

pada pertemuan kali ini materi yang dibahas adalah mengenai lanjutan dari materi sebelumnya mengenai job analysis and competency modelling. dimana pada pertemuan sebelumnya salah satunya dibahas tentang sistem suatu organisasi dan hal-hal yang mendukung ataupun terkait di dalamnya baik itu komunikasi sebagai penghubung, teknologi, sumber daya, serta budaya sebagai hal-hal lain yang ikut menunjang atau mempengaruhi suatu organisasi.

sedangkan pada pertemuan ini yang lebih banyak di bahas adalah mengenai bagian-bagian atau peran-peran dalam suatu organisasi terutama dalam suatu perusahaan atau lingkungan pekerjaan. pertama-tama adalah mengenai bagian-bagian yang mengambil peran dalam suatu perusahaan untuk sampai kepada customer harus melalui peran apa saja, yakni :

SUPPORT ----------)  OPERATION ----------) MARKETING / SALES ----------) CUSTOMER


pada bagian support dimana di dalamnya terdapat departemen-departemen seperti bagian HR (human resources) , accounting atau finance, IT, GA dan masih banyak lagi departemen pendukung lainnya, dimana tiap departemen ini memiliki target untuk menguntungkan perusahaan seperti melakukan penghematan ataupun efisiensi bagi perusahaan.

sedangkan pada bagian operation dimana di dalamnya terdapat departemen dan divisi-divisi yang berhubungan langsung dengan produk atau jasa yang diproduksi oleh suatu prusahaan contohnya seperti departemen produksi, QC (quality control) serta QA (quality assurance) dan departemen lainnya yang menunjang produksi.

dan dengan kinerja pada bagian marketing dan sales lah penjualan serta keuntungan suatu perusahaan di tentukan, jika kinerja bagian marketingnya baik dapat dipastikan perusahaan akan mudah melakukan penjualan dan otomatis juga mendapat keuntungan, dimana peran bagian inilah yang berhubungan langsung dengan customer.

pada pertemuan ini juga dibahas mengenai level/ tingkatan-tingkatan peran pekerjaan dalam suatu perusahaan atau organisasi. dimana jika digambarkan seperti gambar piramid yang mengerucut keatas dimana level paling atas adalah level TM (top management) kemudian level supervisor, lalu yang terbawah dan paling banyak jumlah personelnya adalah level staff.

dimana top management pasti membutuhkan para staff yang memiliki integritas, skill, dan hal2 lainnya yang cukup baik, dan top management membutuhkan peran HRD (human resources development) dalam hal perekrutan para staff yang akan menjadi bagian dalam departemen2 yang dipimpin oleh top management tersebut. dalam hal ini HRD dapat diartikan sebagai suatu fungsi yang melekat pada supervisor dan staff.

berikut ini adalah langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh bagian HRD baik dalam hal tahapan perekrutan sampai dengan penerimaan dan bimbingan yang harus diberikan atau dibekali oleh setiap pekerja yang akan ataupun sudah bergabung dengan suatu organisasi atau perusahaan.


  1. Man Power Planning (MPP) yakni perencanaan jumlah orang atau jumlah staff dalam suatu tim yang menangani suatu bagian pekerjaan
  2. Recruitment / seleksi yakni proses yang dilakukan oleh HRD sebagai tahapan untuk merekrut/ mengajak para staff baru sebelum bergabung dengan suatu perusahaan, dengan persyaratan yang telah diajukan oleh top management dan juga merupakan proses atau tahapan yang harus dilalui oleh pelamar sebelum bergabung dengan suatu perusahaan.
  3. Development merupakan tugas dari top management dan harus dimiliki oleh tim TM seperti coaching, mentoring, dan fungsi conseling.
  4. Karir Manajemen (on the job training) yakni training atau pelatihan pendidikan serta pembekalan yang diberikan kepada staff atau pekerja sebelum benar-benar terjun langsung ke bidang pekerjaan dalam departemennya.
  5. Individual Development Planning (IDP) merupakan pembekalan pengembangan bagi para pekerja baru sehingga mereka mengerti mereka masuk sebagai apa, dan dalam kurun waktu tertentu, peran apa yang akan mereka capai dalam bidang pekerjaan tersebut, dimana secara tidak langsung para pekerja membuat sebuah assessment tehadap lingkungan kerja yang mereka hadapi. apakah memungkinkan berkarir dalam bidang pekerjaan tersebut?, apakah karir di lingkungan kerja kita dipengaruhi oleh pengaruh dari luar atau hanya dapat menunggu hingga kurun waktu kerja tertentu agar dapat meningkatkan peran kita dalam berkarir di bidang tersebut.
  6. Prinsip Leader dimana pada prinsip leader ini bukanlah leader yang naik atau mengambil peran besar melainkan anak buah atau anggota dari suatu tim lah yang harus bersinar dan mengambil banyak bagian, karena ilmu harus dibagikan pada tim.
  7. Appraisal (penilaian) merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh penilai sehingga dapat memberikan umpan balik pada tim yang dipimpinnya. dalam hal ini tim penilai harus dapat bersifat objektif sehingga goals atau tujuan perusahaan dapat tercapai, dimana di dalam goals tersebut mencakup visi misi serta rencana strategi dan target-target untuk tiap departemen.
  8. Reward yakni hadiah, bukan hanya dalam bentuk materiil, tapi bisa juga dalam bentuk promosi, yakni promosi untuk naik jabatan jika prestasi juga meningkat.
pada pertemuan kali ini juga dibahas mengenai jenis-jenis konsep pemikiran yang dimiliki oleh seorang pekerja yakni :

  1. Analytical Thinking (AT) yakni konsep pemikiran yang dapat menemukan permasalahan dalam suatu bidang pekerjaan yang ditekuni.
  2. Conseptual Thingking (CT) yakni kemampuan untuk mengelaborasi pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki dengan kata lain yakni kreatif, bukan hanya dapat menemukan permasalahan tetapi juga dapat memecahkan permasalahan tersebut.
  3. Strategycal Thingking (ST) yakni kemampuan bisa merencanakan masa depan dengan kata lain dapat berinovasi (yakni tanpa adanya masalah atau menemukan masalah bisa menciptakan tren.hal inilah yang penting untuk memepertahankan eksistensi industri di masa depan.

kesimpulan atau benan merah yang dapat ditarik dari pertemuan ini adalah mengenai konsep HRM (human resources management) yakni poin-poin yang datangnya dari organisasi untuk menaikkan nilai pekerja serta mengenai HC (human capital) yakni poin-poin atau nilai yang sudah dimiliki oleh pekerja bahkan sebelum ia bergabung ke dalam bidang pekerjaan tersebut. hal inilah yang banyak dibutuhkan oleh industri yang sedang banyak berkembang saat ini. untuk tetap survive dalam industri sekarang ini kita harus benar-benar memahami dan menguasai konsep human capital sehinngga industri lah yang membutuhkan kita, bukan kita yang membutuhkan industri. dimana untuk pekerja sendiri dibagi menjadi 2 tipe dalam proses menunjukan performance yang dimilikinya yakni tipe absorber yakni menyerap apa yang didapat atau dikerjakan serta tipe creator yang dapat mencipatakan ide-ide atau inovasi baru, hal ini lah yang harus ditekankan sebagai bekal kita untuk menghadapi dunia industri agar mudah ditaklukkan. kesimpulan lain yang dapat diambil adalah seorang personel untuk bergabung dalam suatu organisasi atau perusahaan harus melalui proses perekrutan oleh HRD dan pelamar yang mmenuhi kualifikasi sebaiknya sudah memiliki pembekalan atau menguasai konsep human capital (HC).

PERSONEL ----------) HRD -----------) HC